Dari minggu ke minggu, bulan ke bulan, tiada kegalauan yang berubah, sepertinya tambah parah saja. Bagaimana tidak, skripsi tidak kunjung selesai semenjak memasuki semester akhir ini, ya semester delapan tentunya. Menurutku skripsi itu adalah seonggok makhluk yang tidak tau seperti apa wujudnya. Namun ia mampu membuat tidur tak nyenyak, makan tak lahap, jalan-jalan tak nikmat, tentu uangpun jadi tidak hemat.
Benerkan mahasiswa tingkat akhir ? hehe
Menjalani hari dengan skripsi yang belum selesai itu rasanya sungguh tidak nyaman. melihat orang-orang dimedia sosial yang memosting foto orag wisuda, rasanya baper, tapi ya kembali lagi, tetap saja skipsi belum selesai.
Tahukah, hal utama yang membuat skripsi belum selesai adalah rasa MALAS. Itu membuat segalanya menjadi suram. Sejauh mata memandang, malas tidak ada obatnya selain diri sendiri. Mengapa diri ini, ya haruslah keluar dari rasa malas itu dengan bergerak, membuat jejak-jejak baru dan terus berjalan hingga menemukan apa yang diharapkan menjadi kenyataan.
Banyak hal yang mungkin akan tertulis disini, sebaiknya kamu bawa banyak makanan serta kopi, kemudian duduk selonjoran ditaman belakang rumah atau kamar kos yang sedikit sempit, hehe
Iya, kisah hidup mahasiswa akhir masa akan dibeberkan disini, ya tentu saja kisahku. Selamat mencicipi ^_^
Proposal Gadungan
Bukan saja preman yang gadungan, tapi proposal juga bisa. proposal gadungan ini muncul ketika akan sibuk-sibuknya pendaftaran seminar dimulai, ya seminar proposal skripsi tentunya. Dulu ketika masih banyak waktu, tiada terlintas difikiran ini untuk berkenalan dengan makhluk satu itu. Diacuhkan begitu saja, seperti tidak butuh saja. Hari berlalu, minggu datang, bulan berganti, akhirnya tibalah sebuah pengumuman bahwa pendaftaran seminar 5 minggu lagi. Mata terbelalak seakan ingin keluar dari persemediannya, begitupun jantung yang berdetak dengan dahsyat, umm, mirip seperti orang yang terkena serangan jantung kalau begitu, hihi (mudah2an jangan benaran). Tau apa saja persiapanku ? Sudah sampai mana ?
Persiapanku belum apa-apa, nol besar. Judul belum diajukan apalagi proposal yang sudah diketik rapi. Mana mungkin kan. Hum, panik melanda, untung saja rambut dikepala ini tidak ikut berdiri seperti kena sentrum.
Apa, apa yang harus aku lakukan ?
Untung saja disela panik itu masih ada satu ruang kosong diotakku yang ditinggalkan untuk berfikir.
Yah, akupun mulai memasukkan judul ke jurusan, seminggu kemudian judul keluar. Lalu jadilah aku anak pustaka yang hampir dalam seminggu itu selalu ke perpustakaan. Buku diperpustakaan kampus habis sudah kupinjam,jika jalan masih dilingkungan kampus, nampaklah aku seperti seorang dosen dengan buku-buku tebalnya, sampai-sampai ada dosen yang menyapaku, karena beliau mengira aku adalah dosen serekan kerjanya, haha, cukup geli perutku ketika itu menahan tawa. Ya, kalau dipikir-pikir memang mirip juga sih, aku yang memakai kerudung lebar, memakai tas ransel besar, sepatu pansus, kaos kaki, lalu dilengkapi dengan sepasang baju batik. Mirip kan ? hehe, semoga saja aku menjadi dosen betulan, aamiin (berdoanya aja dulu, moga2 kenyataan, hehe) setelah habis mencari buku di perpus kampus lalu ke pustaka Bung Hatta, yang merupakan perpustakaan yang besar dikota itu, ku menemukan banyak buku, tapi hanya sedikit saja buku yang bisa dipakai, karena hanya itu yang sesuai teori.
Hingga suatu hari dalam minggu itu juga bersama temanku, aku pergi ke salah satu perpus kampus swasta yang tidak jauh dari kampusku. Kami menemui satpam kampus itu untuk meminta ijin masuk kekampusnya. Ya supaya aman dan nyaman saja. Akhirnya kami diijinkan dan kamipun menuju masuk ke perpusnya. Sampai disana kami meminta ijin juga tentunya dengan penjaga perpus, dan eng ing enggg, ternyata masih satu almamater, bedanya beliau mengambil S2. Kemudian dicarilah buku yang dimaksud, dari pojok ke pojok tidak ditemui buku yang dicari, ya sia-sia hari itu. Dengan sedikit ketawa-ketawa sampailah kami digerbang kampus, dan satpam yang tadi kami temui meminta nomor hp kami dan juga tak ketinggalan meminta pin BBM. Awalnya dia mengatakan untuk mengisi seminar, dan diperjalanan kami berfikir-fikir, mengisi seminar apa, bukankah dikampusnya ada banyak mahasiswa, kenapa kami yang baru dikenal yang diminta.akhirnya kegalauan terjawab, aku telusuri nama itu di facebook, dan taraaaaa, dia adalah seorang anggota bisnis MLM, tidak tahu apa posisinya. Akhirnya ketika dia mengajak untuk bertemu saya mengatakan kalau sedang ada kegiatan, bukan pura-pura sih tetapi benaran sibuk pada setiap kali dia mengajak ikut acara yang diadakannya.
Lepas dari kampus itu aku juga.....
Bersambung ^_^